TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH BIOKIMIA
(ABKC 2202)
“TEMPE KEDELAI”
Dosen Pengasuh :
Drs. H. Hardiansyah, M.Si
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si.
Disusun Oleh :
Intan Azizah (A1C213043)
Kelompok IA
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat, Taudiq, dan
Hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan
salam senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta
kerabat, sahabat dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman.
Tidak lupa pula penyusun mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. H Hardiansyah, M.Si dan
Ibu Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Biokimia
yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi dalam menyelesaikan
makalah ini dan terima kasih kepada semua teman-teman yang telah membantu
penyusun dalam menyelesaikan makalah ini.
Adapun isi yang terkandung dalam
makalah ini adalah tentang Tempe Kedelai.
Penyusun menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, dan masih jauh dari sempurna,
hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan waktu. Oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin
Banjarmasin, Mei
2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR
ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang ................................................................................... 1
1.2
Rumusan
Masalah .............................................................................. 1
1.3
Tujuan
Penulisan ................................................................................ 2
1.4 Metode
Penulisan .............................................................................. 2
BAB II TEMPE KEDELAI
2.1
Pengertian Tempe .............................................................................. 3
2.2
Proses Pembuatan Tempe Kedelai...................................................... 3
2.3
Mekanisme Pembentukan Tempe ...................................................... 5
2.4
Nilai Gizi Pada Tempe Kedelai.......................................................... 6
2.5 Kandungan Zat Gizi Pada Tempe Kedelai…………………………. 8
2.6 Manfaat Tempe Bagi Kehidupan
Manusia......................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
........................................................................................ 11
3.2
Saran
.................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zaman
semakin berkembang dengan pesat, teknologi semakin berkembang begitu juga
dengan ilmu pengetahuan. Ilmu biokimia saat ini sedang mengalami perkembangan
khususnya di negara Indonesia. Peranan ilmu biokimia bagi kehidupan manusia
sangat luar biasa bahkan hampir mencangkup berbagai aspek kehidupan. Contohnya
dalam produk pangan. Tempe merupakan bahan makanan hasil fermentasi kacang
kedelai atau jenis kacang-kacangan lainnya menggunakan jamur Rhizopus
oligosporus dan Rhizopus oryzae. Tempe umumnya dibuat secara tradisional
dan merupakan sumber protein nabati. Di Indonesia pembuatan tempe sudah menjadi
industri rakyat. Tempe mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh
seperti protein, lemak, karbohidrat, dan mineral. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan
tubuh. Hal ini dikarenakan kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh
manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan tempe?
2.
Bagaimana proses pembuatan tempe kedelai?
3.
Bagaimana mekanisme pembentukan tempe?
4.
Apa saja nilai gizi yang ada pada tempe kedelai?
5.
Apa saja kandungan zat gizi pada tempe kedelai?
6.
Apa saja manfaat tempe bagi kehidupan manusia?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui pengertian dari tempe.
2.
Menjelaskan proses pembuatan tempe kedelai.
3.
Menjelaskan mekanisme pembentukan tempe.
4.
Menjelaskan nilai gizi yang terdapat pada tempe kedelai.
5.
Menyebutkan kandungan zat gizi yang terdapat pada tempe kedelai.
6.
Menjelaskan manfaat tempe bagi kehidupan manusia.
1.4
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam
penulisan makalah ini adalah metode keperpustakaan/library research yaitu
pengumpulan informasi dari berbagai buku referensi. Selain itu juga menggunakan
pengumpulan informasi dari internet.
BAB
II
TEMPE KEDELAI
2.1 Pengertian
Tempe
Tempe adalah
salah satu makanan tradisional khas Indonesia. Di tanah air, tempe sudah lama
dikenal selama berabad-abad silam. Makanan ini diproduksi dan dikonsumsi secara
turun temurun, khususnya di daerah Jawa Tengan dan sekitarnya. Kata “tempe”
diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada masyarakat Jawa Kuno terdapat makanan
berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Makanan bernama
tumpi tersebut terlihat memiliki kesamaan dengan tempe segar yang juga berwarna
putih. Boleh jadi, ini menjadi asal usul dari nama kata “tempe” berasal.
Tempe merupakan makanan yang terbuat
dari biji kedelai dengan menggunakan jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus
oryzae atau
beberapa bahan lain yang
diproses melalui fermentasi yang dikenal sebagai “ragi tempe”. Lewat proses
fermentasi ini, biji kedelai mengalami proses penguraian menjadi senyawa sederhana
sehingga mudah dicerna.
2.2
Proses Pembuatan Tempe Kedelai
Produksi/ pembuatan tempe kebanyakan
dilakukan oleh industri skala kecil dan rumah tangga. Metode dalam memproduksi
tempe umumnya menggunakan cara-cara yang tradisional. Artinya, masih belum
menerapkan teknologi modern. Pada dasarnya, cara membuat tempe terdiri dari 2
bagian besar, yaitu proses pemasakan kedelai dan dilanjutkan dengan proses
fermentasi.
Berikut ini adalah langkah-langkah proses pembuatan tempe:
1.
Agar
benar-benar mendapatkan biji kedelai yang bagus, dilakukan penyortiran.
Caranya, tempatkan biji kedelai pada tampah, kemudian ditampi.
2.
Biji
kedelai dicuci dengan air yang mengalir.
3.
Biji
kedelai yang sudah bersih ke dalam panci berisi air, kemudian direbus selama 30
menit atau sampai mendekati setengah matang.
4.
Kedelai
yang sudah direbus direndam selama semalam hingga menghasilkan kondisi asam.
5.
Keesokan
harinya, kulit arinya dikupas. Caranya, kedelai dimasukkan ke dalam air,
kemudian remas remas sambil dikuliti hingga akhirnya didapatkan keping-keping
kedelai.
6.
Keping
kedelai dicuci sekali lagi, dengan cara yang sama seperti mencuci beras yang
hendak ditanak.
7.
Keping
kedelai dimasukkan ke dalam dandang lalu ditanak, mirip seperti menanak nasi.
8.
Setelah
matang, angkat, lalu dihamparkan tipis-tipis di atas tampah. Ditunggu sampai
dingin, airnya menetes habis, dan keping kedelai mengering.
9.
Proses
selanjutnya adalah menambahkan ragi. Pemberian ragi pada kedelai dicampurkan
sambil diaduk hingga merata. Ukurannya, 1 kg kedelai menggunakan sekitar 1 gram
ragi.
10.
Bungkus
kedelai yang sudah bercampur rata dengan ragi menggunakan daun pisang atau
plastik.
11.
Peram
bungkusan kedelai. Bila pembungkusnya berupa plastik, pemeraman dilakukan di
atas kajang-kajang bambu yang diletakkan pada rak-rak. Bila pembungkusnya
berupa daun, pemeraman dilakukan pada keranjang bambu yang ditutup goni.
12.
Sesudah
diperam semalaman, dilakukan penusukan dengan lidi. Tujuannya agar udara segar
dapat masuk ke dalam bahan tempe.
13.
Peram
lagi semalaman, keesokan harinya tempe yang dibuat telah jadi dan siap
dikonsumsi.
Proses Pembuatan Tempe
Kedelai
2.3 Mekanisme Pembentukan Tempe
Mekanisme
pembentukan tempe melalui dua tahapan sebagai berikut:
1. Perkecambahan spora
Perkecambahan Rhizopus oligosporus berlangsung melalui dua tahapan yang amat
jelas, yaitu pembengkakan dan penonjolan keluar tabung kecambah. Kondisi
optimal perkecambahan adalah suhu 420 C dan pH 4,0. Beberapa senyawa
karbohidrat tertentu diperlukan agar awal pembengkakan spora ini dapat terjadi.
Pembengkakan tersebut diikuti dengan penonjolan keluar tabung kecambahnya, bila
tersedia sumber-sumber karbon dan nitrogen dari luar. Senyawa-senyawa yang
dapat menjadi pendorong terbaik agar terjadi proses perkecambahan adalah asam
amino prolin dan alanin, dan senyawa gula glukosa annosa dan xilosa.
2.
Proses miselia menembus jaringan biji kedelai
Proses fermentasi hifa jamur tempe
dengan menembus biji kedelai yang keras itu dan tumbuh dengan mengambil makanan
dari biji kedelai. Karena penetrasi dinding sel biji tidak rusak meskipun sisi
selnya dirombak dan diambil. Rentang kedalaman penetrasi miselia kedalam biji
melalui sisi luar kepiting biji yang cembung, dan hanya pada permukaan saja
dengan sedikit penetrasi miselia, menerobos kedalam lapisan sel melalui
sela-sela dibawahnya. Konsep tersebut didukung adanya gambar foto mikrograf
dari beberapa tahapan terganggunya sel biji kedelai oleh miselia tidak lebih
dari 2 lapisan sel. Sedangkan perubahan kimiawi seterusnya dalam biji terjadi
oleh aktifitas enzim ekstraseluler yang diproduksi / dilepas ujung miselia.
2.4 Nilai
Gizi Pada Tempe Kedelai
Tempe, sebagai makan dengan nilai
kandungan gizi yang tinggi, sudah lama diakui. Sejumlah penelitian yang
diterbitkan pada tahun 1940-an sampai dengan 1960-an menyimpulkan bahwa banyak
tahanan Perang Dunia II pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia berhasil
terhindar dari disentri dan busung lapar karena tempe. Penelitian terhadap
nilai gizi tempe terus dilakukan dan dari penelitian tersebut diperoleh hasil
bahwa tempe mengandung elemen yang berguna bagi tubuh, yakni: asam lemak,
vitamin, mineral, dan antioksidan.
1. Asam Lemak
Proses fermentasi pada tempe
meningkatkan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Akibat proses ini, asam
lemak tidak jenuh majemuk pada tempe meningkat jumlahnya. Asam lemak tidak
jenuh ini mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum,
sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
2. Vitamin
Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin
B kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan sumber
vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe
antara lain vitamin B1, B2, asam pantotenat, asam nikotinat, vitamin B6, dan
B12. Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak dijumpai
pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan bijibijian), namun tempe
mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang
potensial dari bahan pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12 paling mencolok
pada pembuatan tempe. Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai
6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah
dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan
adanya vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu merasa khawatir akan
kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.
3. Mineral
Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup.
Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink. Kapang tempe dapat menghasilkan enzim
fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral)
menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral
tertentu (seperti
besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk
dimanfaatkan tubuh.
4. Antioksidan
Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk
isoflavon yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan
radikal
bebas. Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan
genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat
antioksidan
faktor II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling
kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai. Antioksidan ini disintesis
pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri
micrococcus luteus dan coreyne bacterium.
2.5 Kandungan
Zat Gizi Pada Tempe Kedelai
Tabel 1.
Komposisi zat gizi tempe kedelai dalam 100 gram
No
|
Zat gizi
|
Tempe
kedelai
|
Kedelai
kuning
|
Kedelai
hitam
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
|
Energi
Air
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat
Abu
Kalsium
Besi
Vitamin B1
Vitamin B2
|
149,0 kalori
64,0 gram
18,3 gram
4,0 gram
12,7 gram
-
1,0 gram
129,0 mg
10,0 mg
0,17 mg
-
|
400,0 kalori
10,2 gram
35,1 gram
17,7 gram
32,0 gram
4,2 gram
4,0 gram
226,0 mg
8,5 mg
0,66 mg
0,22 mg
|
385,0 kalori
12,3 gram
33,3 gram
15,0 gram
35,4 gram
4,3 gram
4,0 gram
213,0 mg
9,5 mg
0,65 mg
0,23 mg
|
Tabel 2. Komposisi asam amino tempe
kedelai (mg/gr nitrogen total)
No
|
Asam amino
|
Tempe
kedelai
|
Kedelai
kuning
|
Kedelai
hitam
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
|
Nitrogen
(gr)
Isolensin
Leusin
Lisin
Metionin
Sistin
Fenilalanin
Treonin
Triptofan
Valin
Arginin
Histidin
Alanin
Asam
aspartat
Asam
glutamat
Glisin
Prolin
Serin
|
8,52
333
529
370
71
100
305
245
77
332
407
169
283
715
987
266
308
271
|
5,99
290
494
391
84
81
341
247
76
291
428
168
279
728
1.185
259
332
309
|
5,96
253
473
350
57
68
293
272
86
254
2.098
900
1.716
4.422
8.529
1.615
1.257
2.014
|
2.5 Manfaat Tempe Bagi Kehidupan Manusia
Adapun beberapa manfaat tempe bagi kehidupan manusia,
yaitu:
1. Protein
yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik untuk
mengatasi diare.
2. Mengandung
zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah.
3. Mengandung
superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita
jantung.
4. Penanggulangan
anemia. Anemi ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin karena kurang tersedianya
zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng (Zn), protein, asam folat dan vitamin B12, di
mana unsur-unsur tersebut terkandung dalam tempe.
5. Anti
infeksi. Hasil survey menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa anti bakteri
yang diproduksi oleh karang tempe (R. Oligosporus) merupakan antibiotika yang
bermanfaat meminimalkan kejadian infeksi.
6. Daya
hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat dapat menurunkan
kadar kolesterol.
7. Memiliki
sifat anti oksidan, menolak kanker.
8. Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan
dan kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi
maupun degeneratif.
9. Mencegah
timbulnya hipertensi.
10. Kandungan kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat
mencegah osteoporosis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Tempe merupakan salah satu produk
makanan hasil fermentasi yang melibatkan Jamur Rhizopus oligosrus (ragi tempe). Jamur ini berperan dalam
pembentukan miselia yang berupa benang-benang putih yang terdapat di permukaan
tempe.
2.
Pembuatan tempe dapat dilakukan
dengan beberapa tahapan yaitu melalui tahap pengupasan, pencucian, penirisan,
peragian, pembungkusan dan fermentasi.
3.
Dalam proses fermentasi, suhu dan
oksigen(O2) sangat berpengaruh, karena kapang Rhizopus oligosporus dapat berkembang dalam keadaan aerob(membutuhkan oksigen). Sehingga
jika dalam medium fermentasi tidak ada oksigen yang masuk maka tidak akan ada
aktivitas perkembangan dari Rhizopus,
akibatnya tidak akan terjadi proses fermentasi.
4.
Tempe merupakan makanan yang
memiliki kandungan gizi yang kompleks, seperti protein, lemak, energi, serat,
kalsium, fosfor, besi, karotin dan kandungan lainnya. Secara kuantitatif, nilai
gizi tempe mamang lebih rendah dari
kedelai. Namun secara kualitatif tempe memiliki nilai cerna yang lebih baik,
hal ini disebabkan karena kadar protein akan meningkat akibat aktifitas enzim proteolitik yang mengakibatkan protein,
lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi mudah dicerna didalam tubuh
dibandingkan kedelai.
5.
Tempe sangat bermanfaat bagi tubuh
manusia karena banyak mengandung nilai gizi sehingga dapat mengatasi berbagai
penyakit contohnya anemia, hipokolestrol, kanker dan lain-lain.
3.2 Saran
Tempe adalah
salah satu alternatif makanan murah dan bergizi tinggi yang dapat memperlancar
pencernaan. Untuk itu sebaiknya tempe dijadikan salah satu makanan yang sering
dikonsumsi. Dan pilih lah tempe dengan kualitas baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.a.2014.http://File.Upi.Edu/Direktori/Fpmipa/Jur._Pend._Biologi/Diana_Rochintaniawati/Biology_Terapan/Pembuatan_Ragi_Tempe_%26_Tempe.pdf
(Diakses pada 1 Mei 2014)
Anonim.b.2014.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dewi-yuanita-lestari-ssi-msc/kandungan-gizi-tempe-beserta-manfaatnya-versi-ringkas.pdf
(Diakses pada 1 Mei 2014)
Anonim.c.2014.http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Tempe%20kedelai.pdf
(Diakses pada 1 Mei 2014)
Poejdiadi, Anna. 2006. Dasar-Dasar
Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia.
Santoso, Hieronymus Budi.
1993. Pembuatan Tempe & Tahu Kedelai. Yogyakarta: Kanisius.
Artikelnya bagus,, memberikan informasi bagi pembaca
BalasHapuswww.sepatusafetyonline.com
Saya sukeee. Makasih qaqa
BalasHapussuka pakek bgt, thankyou kakak
BalasHapusAssallamualaikum, kak kalo boleh tau penelitian ini dilakukan kapan? Mohon respon kak sangat penting.
BalasHapusgak data
BalasHapuslumayan bagus makalahnya izin copas
BalasHapusGoblok
BalasHapusijin share yah kak
BalasHapusud quester