Senin, 26 Mei 2014

Mollusca

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita. Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.

B.     Rumusan Masalah
ü  Apa yang dimaksud mollusca?
ü  Bagaimana ciri-ciri mollusca?
ü  Molllusca terbagi dalam berapa jenis?

C.    Tujuan Masalah
ü  Untuk mengetahui pengertian mollusca
ü  Untuk mengetahui cirri-ciri mollusca
ü  Untuk menetahui jenis-jenis molusca







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu Mollusca yang teramsuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya.
Mollusca itu hewan apa?, Bagaimana ciri-ciri Mollusca?, Bagaimana struktur tubuh Mollusca dan fungsinya?, bagaimana  reproduksi dan klasifikasi dari Mollusca? dan apa peranan dari Annelida ini? mari kita jawab semua pertanyaan di atas.

Ciri-ciri Mollusca:
  1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
  2. Habitatnya di ait maupun darat
  3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
  4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
  5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
  6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
  7. Organ ekskresi berupa nefridia
  8. Memiliki radula (lidah bergigi)
  9. Hidup secara heterotrof
  10. Reproduksi secara seksual
Ciri tubuh Mollusca
Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
  1. Kaki
    Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2.      Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel
  1. Mantel
    Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk
    suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

Strukur dan fungsi tubuh

Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.
B.     Sitem syaraf
Mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.

C.    Cara hidup Mollusca
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya.

D.    Habitat Mollusca
Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya Siput.

E.     Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.

F.     Klasifikasi Mollusca
Mollusca dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:

A.    Kelas Gastropoda
Jika Anda pergi ke pasar, jangan heran apabila dijumpai banyak penjual siput dan bekicot. Karena ternyata jenis hewan ini sangat digemari masyarakat dan bergizi tinggi. Nah, bagaimana dengan Anda, pernahkan makan siput (Lymnea) dan bekicot (Achatina)? Kedua hewan ini adalah jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga ada yang hidup di laut, air tawar dan banyak pula yang hidup di darat. Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan populer. Ada sekitar 50.000 jenis/spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.  
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat. Kenapa hewan ini disebut Gastropoda? Gaster artinya perut, dan podos artinya kaki. Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut kaki. Gerakan Gastropoda disebablan oleh kontraksi-kontraksi otot seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan. Pada waktu bergerak, kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan ini dapat bergerak secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau memanjat ke bagian pisau cukur tanpa teriris.
Gambar 26. Siput air tawar (lemnaea javanica)

Coba Anda perhatikan gambar di atas. Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin. Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus dan berakhir di anus. Gastropoda umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan atau disebut hewan herbivora.
Pernafasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda yang hidup di air, bernafas dengan insang.
Alat ekskresi berupa sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.

Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni ganglion otak (ganglion cerebral), ganglion visceral atau ganglion organ-organ dalam dan ganglion kaki (pedal). Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal, sedangkan tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh bagian tubuh. Di dalam ganglion pedal terdapat statosit (statocyst) yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput air tawar (Lemnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata).
Nah, sekarang coba Anda cari seekor siput yang masih hidup di sekitar tempat tinggalmu. Biarkan kaki, perut dan kepalanya keluar dari cangkoknya. Perhatikan bagian-bagian tubuhnya. Bagaimana ia bergerak, bernafas atau saat memakan mangsanya. Selanjutnya coba Anda sentuh, apa yang terjadi? Diskusikan dengan teman.





B.     Kelas Chepalopoda
Sekarang kita lanjutkan pada kelas Cephalopoda. Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Mengapa cumi-cumi (Loligo), sotong (Sepia) dan gurita (Octopus) disebut jenis Cephalopoda? Cephalopoda (cephale : kepala, podos : kaki) adalah Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong memiliki 10 tentakel yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek.


Apabila Anda makan cumi, di bagian perut tepatnya sebelah sifon akan ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk melindungi diri. Jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam ke luar sehingga air menjadi keruh. Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan. Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat di rongga mantel. Sedangkan ekskresi dilakukan dengan ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel. Sistem pencernaan makanan terdiri atas: mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. Juga dilengkapi dengan kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati dan pankreas. Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan Mollusca lainnya. Untuk lebih jelasnya, coba Anda bersama teman mencari cumi-cumi yang masih segar. Bedakan kepala, leher, dan badannya! Cari pula rongga mantel dan sifon. Kemudian Anda coba untuk membedahnya. Pembedahan dimulai dengan mengiris bagian leher menuju posterior hingga rongga mantel dapat terbuka. Perhatikan pula otot-otot dan alat dalamnya. Apa yang Anda ketahui? Hasilnya diskusikan dengan temanmu!
Nah, ternyata Mollusca kelas Gastropoda dan Cephalopoda tadi sudah tidak asing bagi kita. Mungkin di sekitar Anda banyak ditemukan. Dan tentu saja dengan mempelajari uraian tadi, Anda semakin memahami hewan jenis ini. Nah, sekarang mari kita lanjutkan dengan kelas lainnya yaitu kelas Bivalvia. Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta.Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya.Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual.Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.








C.    Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
Pernahkah anda makan kerang atau remis? Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat cangkoknya.

Gambar 28. Struktur luar kerang air tawar
Hewan ini memiliki dua kutub (bi = dua, valve = kutub) yang dihubungkan oleh semacam engsel, sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis. Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir.
Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
a.
Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai pelindung.
b.
Lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma.
c.
Lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit (karbonat) yang tipis dan paralel.
Untuk lebih memahami kelas Bivalvia atau Pelecypoda, di bawah ini adalah gambar bagian-bagian tubuh kerang yang dipotong secara melintang. Perhatikan gambar penampang melintang cangkok dan mantel berikut ini!.
Gambar 29.
(A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel
Jika Anda memperhatikan kerang yang masih hidup, kaki hewan ini berbentuk seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan ke luar. Hal ini sesuai dengan arti Pelecypoda (pelekis = kapak kecil; podos = kaki). Kerang bernafas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang. Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk keluarnya air.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupa protozoa diatom, dll. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus. Perhatikan baik-baik, struktur dalam kerang air tawar pada gambar berikut!

Gambar 30. Struktur dalam kerang air tawar
Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal. Untuk memudahkan memahami daur hidup Bivalvia dapat digambarkan melalui contoh daur hidup kerang air tawar pada gambar 31.

Gambar 31. Diagram daur hidup kerang air tawar
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam. Untuk lebih memahami lagi coba Anda gambar bagian-bagian kerang yang telah dijelaskan di atas tanpa menuliskan nama bagian-bagiannya. Setelah gambar Anda selesai, tutuplah modul ini. Kemudian berikan nama bagian-bagian pada gambar tersebut. Selanjutnya cocokkan dengan gambar yang ada pada modul. Mudah bukan? Sekarang mari kita lanjutkan pada kelas Amphineura. Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis). Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur.Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan.Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.
Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga Bivalvia.Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot.Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas.Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara.Mutiara terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas.Pelecypoda tidak memiliki kepala.Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus.
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.Tiga ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual.Organ seksual terpisah pada masing-masing individu.Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.










D.    Kelas Amphineura
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung insang.

Gambar 32.Kiton
Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga mempunyai fase larva trokoper.
Saat ini sudah dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:
1) Aplacophora (tidak bercangkang)
2) Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu sisi)
3) Polyplacophora.
Hewan ini memiliki ciri-ciri, yaitu cangkangnya memiliki susunan yang bertumpuk-tumpuk seperti susunan genting, hidupnya melekat di dasar perairan. Pada mulutnya dilengkapi dengan lidah parut atau radula. Contohnya adalah Chiton





E.     Kelas Scaphopoda
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring. Coba Anda amati gambar hewan berikut ini!
Dentalium vulgare hidup di laut dalam pasir atau lumpur. Hewan ini juga memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah.

Gambar 33. (a) Dentalium vulgare, (b) Struktur tubuh Dentalium sp.
Bagaimana sudah paham tentang lima kelas Mollusca tadi? Jika masih belum, coba ulangi sekali lagi. Apabila sudah paham, mari kita lanjutkan dengan mempelajari peran Mollusca bagi kehidupan manusia.
Hewan ini hidupnya ada di dasar perairan atau terpendam dalam pasir atau lumpur. Contoh spesiesnya adalah Dentalium vulgare.

Cangkang hewan ini mirip dengan bentuk gading namun memiliki ujung yang terbuka.

G.    Peranan Mollusca bagi kehidupan manusia
Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.
Mollusca Yang menguntungkan
1. Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi selain enak rasanya
2. Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang berwarna sangat indah.
3. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
Mollusca yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica
Mengapa banyak orang yang suka makan cumi-cumi, kerang, bekicot, keong atau sotong? Alasannya cukup sederhana, di samping rasanya enak, ternyata hewan ini memiliki kandungan protein yang tinggi. Bagaimana, pernahkah Anda memakannya? Jika pernah, bagaimana rasanya? Hewan ini juga bisa dibudidayakan dan Andapun bisa memelihara hewan ini seperti: tutut, bekicot atau keong dapat dipelihara di kolam.
Selain sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk.
Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum jutawan dan harganya cukup mahal. Pernahkah Anda berpikir, darimana mutiara itu dihasilkan? Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda (Bivalvia).
Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan cangkok tiram. Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Lendir ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara. Mudah bukan? Jika Anda tertarik untuk membudidayakan mutiara, Anda dapat mempelajari dari buku-buku yang khusus membahas budidaya ini. Silahkan Anda mempelajari dan mencobanya.

Gambar 34. Perhiasan yang dibuat dari mutiara
Di samping menguntungkan, ternyata ada beberapa jenis Mollusca yang merugikan. Misalnya keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas. Sekarang coba diskusikan dengan temanmu, bagaimana agar jenis Mollusca yang merugikan ini bisa bermanfaat bagi manusia?
Bagaimana, sudah paham? Jika masih belum, pelajari kembali terutama bagian yang dianggap sulit. Jangan lupa buat rangkuman isi materi. Kalau sudah paham, coba Anda kerjakan uji kompetensi 2 berikut ini! Anda juga boleh mengerjakan latihan sambil berdiskusi dengan teman dekatmu
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan.Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
-Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.) cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
-Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
-Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
-Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp. Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman.
Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatic.







Simpulan
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak.
Ciri-ciri Mollusca:
  1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
  2. Habitatnya di ait maupun darat
  3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
  4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
  5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
  6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
  7. Organ ekskresi berupa nefridia
  8. Memiliki radula (lidah bergigi)
  9. Hidup secara heterotrof
  10. Reproduksi secara seksual
Klasifikasi Mollusca
Mollusca dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:
A.    Kelas Gastropoda
B.     Kelas Chepalopoda
C.     Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
D.    Kelas Amphineura
E.     Kelas Scaphopoda










Daftar Pustaka
ü  http://id.wikipedia.org/wiki/Moluska
ü  http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/mollusca.html
ü  http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/05/phylum-mollusca.html#mollusca
ü  http://125.163.204.22/bahanajar/e_books/modul_online/biologi/MO_78/bio111_40.hm
ü  http://125.163.204.22/bahanajar/e_books/modul_online/biologi/MO_78/bio111_34.htm
ü  http://125.163.204.22/bahanajar/e_books/modul_online/biologi/MO_78/bio111_36.htm
ü  http://125.163.204.22/bahanajar/e_books/modul_online/biologi/MO_78/bio111_37.htm
ü  http://125.163.204.22/bahanajar/e_books/modul_online/biologi/MO_78/bio111_38.htm
ü  http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2008549-peranan-mollusca-bagi-kehidupan-manusia/
ü   Buku Biologi, Hartini Etik Widayati, Intan Pariwara

laporan praktikum bunga tunggal



PRAKTIKUM V

Topik               : Bunga Tunggal
Tujuan             : Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/ tanggal    : Kamis/ 27 Maret 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 


I.             ALAT DAN BAHAN

A.    Alat-alat:   
1.      Baki/nampan
2.      Alat tulis
3.      Silet/cutter 
B.     Bahan-bahan:
1.      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2.      Bunga Mawar (Rosa sp.)
3.      Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)
4.      Bunga Pepaya ( Carica papaya L)
5.      Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus)

II.                CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calyx), mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (stigma), benang sari (stamea), pendukung putik dan benang sari (andriginifor), bakal buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
2.      Menggambar hasil pengamatan.

III.     TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan yang generatif. Alat perkembangbiakan tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Tumbuhan yang hanya mempunyai satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniforal) sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari :
a.       Tangkai bunga (pedicellus)
b.      Dasar bunga (receptaculum)
c.       Hiasan bunga (perianthium)
d.      Alat-alat kelamin jantan (androecium)
e.       Alat-alat kelamin bentina (gynacium)
Bagian-bagian hiasan bunga pada umumnya tersusun dalam dua lingkaran, yaitu :
1.        Kelopak (calyx)
2.        Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla)
Pada suatu bunga sering kita dapati tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau hiasan bunga tidak dapat dibedakan antara kelopak dan mahkotanya, dengan kata lain kelopak dan mahkota sama, baik bentuk dan warnanya. Hiasan bunga yang demikian dinamakan tenda bunga.
Berdasarkan bagian-bagian tumbuhan yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam :
1. Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus)
2. Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-completus)




IV.             HASIL PENGAMATAN
1)      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)


Keterangan :
1.      Daun
2.      Tangkai bunga
3.      Kelopak tambahan
4.      Kelopak bunga
5.      Mahkota bunga
6.      Tangkai putik
7.      Benang sari
8.      Putik


Berdasarkan literatur:
                                                                                                           
Keterangan :
1.         Daun
2.         Tangkai bunga
3.         Kelopak
       tambahan
4.         Kelopak bunga
5.         Mahkota bunga
6.         Tangkai putik
7.         Benang sari
8.         Putik
Sumber : Anonim A. 2014





2)      Bunga Mawar (Rosa sp.)


                                                                                               
                                                                                                 Keterangan :
1.    Daun
2.    Tangkai bunga
3.    Kelopak bunga
4.    Mahkota bunga
5.    Duri
6.    Benang sari
7.    Putik



Berdasarkan literatur:
 
 
                                                                                                                                                                        Keterangan :
1.      Daun
2.      Tangkai bunga
3.      Kelopak bunga
4.      Mahkota bunga
5.      Duri
6.      Benang sari
7.      Putik


Sumber : Anonim B. 2014



3)      Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)


                                                                                               
                                                                                                 Keterangan :
1.    Daun
2.    Tangkai bunga
3.    Kelopak bunga
4.    Mahkota bunga
5.    Benang sari
6.    Putik



Berdasarkan literatur :
 
                                                                                                 Keterangan :
1.    Daun
2.    Tangkai bunga
3.    Kelopak bunga
4.    Mahkota bunga
5.    Benang sari
6.    Putik

Sumber : Anonim C. 2014







4)      Bunga Pepaya ( Carica papaya L.)

Bunga jantan

                                                                                                 Keterangan :
1.    Tangkai bunga
2.    Mahkota bunga
3.    Benang sari




Bunga betina

                                                                                                                                                                                                                                                                                   
                                                                                                Keterangan :
1.    Dasar bunga
2.    Bakal buah
3.    Mahkota bunga
4.    Putik
Berdasarkan literatur :

              
Berdasarkan literatur
Bunga betina                                                                                        
                                                                                                 Keterangan :
1.    Dasar bunga
2.    Bakal buah
3.    Mahkota bunga
4.    Putik
                                                                       
            Sumber : Anonim D. 2014
  Bunga jantan  
                                                                                   
Keterangan :
1.    Tangkai bunga
2.    Mahkota bunga
3.    Benang sari

            Sumber : Anonim E. 2014

5)      Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus)

 
                                                                                                           
                                                                                                 Keterangan :
1.    Mahkota bunga
2.    Benang sari
3.    Putik




Berdasarkan literatur :
                                                                                               
                                                                                                 Keterangan :
1.    Mahkota bunga
2.    Benang sari
3.    Putik



Sumber : Anonim F. 2014

V.                ANALISIS DATA

1.      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

Klasifikasi          :

Divisio               : Magnoliophyta

Classis                : Magnoliopsida

Subclassis          : Dillenidae

Ordo                  : Malvales

Familia               : Malvaceae

Genus                : Hibiscus

Species               : Hibiscus rosa-sinensis L.

Sumber              : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga sepatu termasuk bunga tunggal karena dalam satu tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga tumbuh pada ketiak daun dan menggantung, memiliki ukuran cukup besar. Pada bagian luar lingkaran kelopak bunganya masih mempunyai daun-daun yang menyerupai kelopak yang disebut kelopak tambahan. Daun mahkota berbentuk bulat telur terbalik yang berjumlah lima, berwarna merah. Mahkota bebas satu sama lain tetapi pada pangkal seringkali berlekatan dengan buluh yang merupakan perlekatan tangkai-tangkai sarinya. Putiknya berjumlah lima. Benang sarinya banyak dan terdapat pada tangkai sari.

2.      Bunga Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi         
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Sub classis         : Rosiidae
Ordo                  : Rosales
Familia               : Rosaceae
Genus                : Rosa
Spesies               : Rosa sp
Sumber              : (Cronquist, 1981)
Mawar adalah tumbuhan semak yang kadang-kadang memanjat, berduri dan juga merupakan tanaman berkayu. Bunga kerap kali berkelamin 2, beraturan dan berbilangan 5, kelopak berdaun lekat kadang dengan kelopak tambahan, benang sari 6 sampai banyak. Tangkai sari waktu kuncup kerap kali membengkok, Kepala sari kecil beruang 2, bakal buah satu sampai banyak, menumpang ada yang tenggelam dan ada juga yang setentah tenggelam. Bunga mawar sering dijadikan sebagai aroma terapi. Wangi dari bunga mawar banyak mengundang serangga untuk berdatangan.

3.      Bunga Kaca piring (Gardenia augusta Merr.)
Klasifikasi          : 
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Sub classis         : Asteriidae
Ordo                  : Rubiales
Familia               : Rubiaceae
Genus                : Gardenia
Spesies               : Gardenia augusta Merr.
Sumber              : (Cronquist, 1981)
Bunga kaca piring berwarna putih, tunggal, bertangkai pendek dan berbau harum, bentuk bunga mirip seperti bunga mawar. Mahkota bentuk terompet, tabung bulat, kehijauan, leher berambut, pinggiran mahkota 6-9 cm, putih cerah, keenam taju yang paling luar oval bulat telur terbalik, yang lain makin kedalam makin pendek. Di gunakan sebagai tanaman hias dipekarangan rumah karena bunganya bagus dan berbau harum.




4.             Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi          :
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Classis                : Magnolipsida
Sub classis         : Dilleniidae
Ordo                  : Violales
Familia               : Caricaceae
Genus                : Carica
Species               : Carica papaya L.
Sumber              : (Cronquist, 1981)
Pada pohon pepaya bisa ditemukan bunga jantan, betina dan bunga banci. Bunga banci yaitu bunga yang mempunyai benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina). Bunga betina umumnya berdiri sendiri, berwarna putih kekuningan. Bakal buah beruang 1 dengan 5 kepala putik. Kebanyakan dari beberapa bunga berkelamin 2 pada karangan bunga yang jantan. Bunga jantan pada tandan bertangkai panjang, kelopak sangat kecil, mahkota berupa terompet, putih kekuningan, dengan tepi yang bertaju 5 dan tabung yang panjang, langsing, taju terputar dalam kuncup; kepala sari bertangkai pendek dan duduk. Bunga betina kebanyakan berdiri sendiri; daun mahkota lepas atau hampir lepas, putih kekuningan (Steenis, 2006, 301-301).

 5.      Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus)
Klasifikasi          :
Divisio               : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Subclassis          : Dilleniidae
Crdo                  : Malvales
Familia               : Malvaceae
Genus                : Hibiscus
Species               : Hibiscus tiliaceus
Sumber              : (Cronquist, 1981)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa bunga waru ini hampir sama dengan kembang sepatu, tetapi yang membedakan adalah warnanya. Pada bunga waru berwarna kuning sedangkan bunga kembang sepatu warnanya merah. Bagian-bagian bunga waru adalah tangkai bunga (Pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum).























 V.  KESIMPULAN
  1. Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan bunga yang bagian-bagiannya lengkap terdiri dari tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calyx), kelopak tambahan, mahkota berwarna merah (corolla), benang sari dan putik.
  2. Bunga Mawar (Rosa sp) merupakan bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (pedicellus), mahkota bunga (corolla) berjumlah banyak yang berwarna merah cerah. Bunga ini termasuk ke dalam bunga banci atau berkelamin 2 (hermaphroditus) yang mana dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina, yaitu benang sari dan putik.
  3. Bunga Kaca piring (Gardenia augusta Merr.) merupakan bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (pedicellus) dan kelopak bunga (calyx) yang kecil dan pendek, mahkota bunga (corolla) yang berjumlah banyak dan berwarna putih. Bunga ini termasuk ke dalam bunga banci atau berkelamin 2 (hermaphroditus) yang mana dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina, yaitu benang sari dan putik.
  4. Bunga Mawar (Rosa sp) merupakan bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (pedicellus), mahkota bunga (corolla) berjumlah banyak yang berwarna merah cerah. Bunga ini termasuk ke dalam bunga banci atau berkelamin 2 (hermaphroditus) yang mana dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina, yaitu benang sari dan putik.
  5. Bunga Pepaya  (Carica papaya L.) merupakan bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (pedicellus), mahkota bunga (corolla) yang berwarna putih kekuningan. Pada pohon pepaya bisa ditemukan bunga jantan, betina dan bunga banci.
  6. Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus) merupakan bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (Pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum).


VI.             DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin : PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim A. 2014.http://tradisionalsehat.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 29 Maret 2014)
Anonim B. 2014.http://dawaflorist.blog.com/ (diakses pada tanggal 29 Maret 2014)
Anonim C. 2014.http://kennoy.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 29 Maret 2014)
Anonim D. 2014.http://lekiragro.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 29 Maret 2014)
Anonim E. 2014.http://www.flickr.com/ (diakses pada tanggal 29 Maret 2014)
Anonim F. 2014.http://www.flickr.com/ (diakses pada tanggal 29 Maret 2014)
Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Flowering Plants. Columbia University: New York.
Steenis, Van, C.G.G.J. 2003. Flora. Jakarta: PT Pradnya Paramita
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

teman-teman blog ini ku bikin buat berbagi tips-tips yang bermanfaat