Selasa, 04 Maret 2014

Filum Annelida



FILUM ANNELIDA

Cacing-cacing yang termasuk dalam Filum ini, tubuhnya bersegmen-segmen. Mereka hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut, dan dalam air. Pada umumnya Annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang, beberapa bersifat komensial pada hewan-hewan aquatis, dan ada juga yang besifat parasit pada Vertebrata. Di samping tubuhnya bersegmen, juga tertutup oleh kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidermis; sudah mempunyai sistem nervosum, sistem cardiovasculare tertutup, dan sudah ada rongga tubuh (coelom)


Ciri-ciri Umum

Tubuh hewan Annelida bilateral simetris, panjang dan jelas bersegmen-segmen, serta memiliki alat gerak yang berupa rambut-rambut kaku (setae) pada tiap segmen. Polychaeta dengan tentakel pada kepalanya dan setae pada bagian-bagian tubuh yang menonjol ke lateral, atau pada lobi lateralis yang disebut parapodia. Tubuh tertutup oleh kutikula yang licin yang terletak di atas epithelium yang bersifat glanduler. Dinding tubuh dan saluran pencernaan dengan lapisan-lapisan otot sirkuler dan longitudinal; sudah mempunyai rongga tubuh (coelom) dan umumnya terbagi oleh septa; saluran pencernaan lengkap, tubuler, memanjang sesuai dengan sumbu tubuh. Sistem cardiovasculare adalah sistem tertutup, pembuluh-pembuluh darah membujur, dengan cabang-cabang kecil (kapiler) pada tiap segmen (metamer); plasma darah mengandung hemoglobin. Respirasi dengan kulit, atau dengan branchia. Organ ekskresi terdiri atas sepasang nephridia pada tiap segmen. Sistem nervosm terdiri atas sepasang ganglia cerebrales pada ujung dorsal otak, yang berhubungan dengan berkas saraf medio-ventral yang memanjang sepanjang tubuh, dengan ganglia pada tiap segmen; terdapat juga tangoreceptor dan photoreceptor. Kebanyakan bersifat hermaphodit dan perkembangan secara langsung atau bersifat gonochoristis dan perkembangan melalui stdium larva. Reproduksi dengan membentuk tunas terjadi pada beberapa spesies. Salah satu contoh Annelida adalah : Lumbricus terrestris  (cacing tanah).

Klasifikasi

Filum Annelida terdiri atas 3 Kelas, yaitu : 1). Kelas Polychaeta, 2). Kelas Oligochaeta dan 3). Kelas Hirudinae.

1.Kelas Polychaeta
Polychaeta tubuhnya jelas bersegmen-segmen, baik bagian luar maupun bagian dalamnya; coelom umumnya terbagi oleh septa intersegmental; hidupnya di laut; segmen tubuh banyak; mempunyai banyak setae. Setae terjadi dari bagian dinding tubuh yang spesial yang dinamakan parapodia; umunya jelas mempunyai kepala yang dilengkapi sejumlah alat tambahan atau extremitas hampir bersifat gonochoristis, dengan gonade memanjang di seluruh tubuh dan fertilisasi eksternal; perkembangannya melalui stadium larva; larva disebut trochophora. Contoh-contoh: Neanthes, Chartopterus, Arenicola, Spirorbis, Serpula, Nereis.

2.Kelas Oligochaeta
Oligochaeta adalah meliputi cacing tanah dan beberapa spesies yang hidup dalam air tawar. Oligochaeta tubuhnya juga jelas bersegmen-segmen;  jumlah setae sedikit. Tubuh cacing ini umumnya berbentuk panjang silindris, dengan panjang 18 cm dan diameter  tubuhnya ± 0,935 cm. Setae tidak terdapat pada parapodia; prostomium jelas ada tetapi umumnya tanpa extremitas; selalu bersifat hermaphrodit, testis dan ovarium terdapat pada segmen-segmen bagian anterior, dan testis selalu terletak di sebelah anterior ovarium ; ductus genitalis bermuara ke dalam suatu rongga yang disebut spermatheca; reproduksi dilakukan dengan fermentasi silang; ova terdapat di dalam cocon, pertumbuhan atau perkembangan secara langsung tanpa melalui stadium larva. Kelas Oligochaeta meliputi 2 Ordo, yaitu: 1). Ordo Torriselae, adalah Oligochaeta yang bersifat terrestrial, yaitu hidup di dalam tanah; Contoh: Lumbricus, Allolophobora, Eutyphocus; 2). Ordo Limicolae, adalah Oligochaeta yang  bersifat aquatis. Contoh: Tubifex, Stylaria, Aelosoma.

3.Kelas Hirudinae (Hirudo = Lintah)
Tubuh Hirudinae pada keadaan diam atau istirahat berbentuk langsing atau oval dan memipih ke arah dorsoventral. Pada permukaan tubuhnya terdapat banyaklekukan-lekukan atau annuli, tidak terdapat setae (kecuali pada Acanthobdella) atau parapodia; pada ujung anterior dan ujung posterior beberapa segmen mengalami beberapa perubahan bentuk alat penghisap. Dengan demikian pada tubuh seekor lintah terdapat dua batil penghisap, yaitu: satu di ujung anterior, terletak di sekitar mulut dan satu lagi di ujung posterior. Batil penghisap ini berguna untuk melekatkan diri pada pemukaan tubuh hewan atau manusia, yang akan dihisap darahnya.
Jaringan mesenchim dinding coelom membentuk tonjolan-tonjolan kevil atau villi ke dalam rongganya . Hirudinae kebanyakan bersifat hermaphrodit dan pada-nya terdapat clitellum, dan embrio berkembang di dalam cocon.
Kelas Hirudinae dapat dibagi atas beberapa familia, diantaranya yaitu:

1). Familia Achanthobdellidae
Famili ini merupakan bentuk peralihan diantara Olighochaeta dan Hirudinae, dan hanya ada satu genus yaitu Acanthobdella.

2).Famili Rhynchobdellidaeh
Rhynchobdellidae hidup di air laut dan di dalam air tawar; darah tidak berwarna; proboscis dapat ditonjolkan; tidak mempunyai rahang.

3).Familia Genathobdellidae
Genathobdellidae ada yang bersifat aquatis yaitu dalam air yawar, dan ada juga yang bersifat terresterial; dan berwarna merah; tanpa proboscis, tetapi umumnya mempunyai rahang. Contoh: Hirudo medicinalis






 Daftar Pustaka : Kastawi,Yusuf dkk.2003.Zoologi Avertebrata.Malang:Universitas Negeri Malang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

teman-teman blog ini ku bikin buat berbagi tips-tips yang bermanfaat